(Dipersilakan memakai wacana ini untuk kepentingan kerakyatan)
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi menuju pasar bebas dewasa ini, keterbukaan pemikiran, wawasan, dan kemampun kita dalam menguasai teknologi sangat dibutuhkan untuk tetap bisa berada ditengah kancah kehidupan yang terus dibatasi oleh waktu. Melihat fenomena yang berkembang seperti itu, sudah selayaknya kita tergerak untuk memperbaiki situasi itu dengan segala cara yang sekiranya dapat dilakukan oleh masing-masing individu tanpa melihat golongan, organisasi, apalagi aliran politik.
Program Kursus Keliling Berkesinambungan ini memakai logika prinsip ekonomi yaitu dengan biaya yang sekecil-kecilnya namun mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Dengan program ini diharapkan pengadaan piranti peraga dapat dipakai terus untuk pembelajaran masyarakat terutama di desa secara bergantian. Setelah di desa tertentu dirasa sudah cukup maka piranti ini dipindahkan lagi ke desa-desa yang lain.
Dengan konsep ini maka Pemerintah Kebaupaten hanya menganggarkan satu paket proyek pengadaan piranti namun bisa digunakan oleh banyak orang dalam cakupan wilayah yang luas dan waktu yang lebih lama. Pada intinya program ini berusaha memberikan kursus kepada masyarakat yang murah atau bahkan gratis dengan pola jemput bola yaitu dengan mendatangi masyarakat sasaran.
B. Tujuan konkrit/real yang akan dicapai
Tujuan real yang akan dicapai adalah ;
- warga belajar dapat menyerap dan mempraktekkan secara aktif tentang apa yang telah diberikan dan terbuka wawasan terhadap kemajuan teknologi
- warga belajar dapat memperoleh pekerjaan dari ilmu yang di dapat
- warga belajar dapat dengan baik menjalankan usaha mandiri dan dapat bekerja sama dengan baik dalam rangka pembinaan ke depan dengan pihak instansi terkait
- Terwujudnya sebuah program peningkatan SDM yang efektif, realistis dan berkesinambungan.
- Tercapainya kemajuan SDM yang signifikan yang bisa menaikkan Indeks Pendidikan Masyarakat (Human Development Index)
Program kursus keliling sebenarnya bisa menjadi simbol keseriusan dari pemerintah untuk benar-benar mencerdaskan masyarakatnya. Pola dari program ini adalah dalam waktu tertentu semua alat diletakkan atau disiapkan di desa sasaran (mungkin ditempatkan di Kantor Desa / balai Desa) yang kemudian masyarakat yang berminat didata dan kemudian diberi jadwal. Setelah itu diselenggarakan kursus tertentu dalam jangka waktu yang cukup. Setelah selasai di desa tersebut maka kursus digeser atau dipindah ke desa yang lain untuk melaksanakan kursus yang sama. Demikian seterusnya.
· Satu Kali Pengadaan barang dan kebutuhan program yang kemudian digilir sedemikian rupa sampai batas waktu tercapai. Pada tahun berikutnya sudah tidak mengeluarkan dana pengadaan lagi
· Program bersifat Berkesinambungan jadi setelah selesai di satu tempat langsung dilanjutkan di tempat yang lain
· Efisien, Realitas, Dan Murah dimana dana puluhan juta bisa dipergunakan secara maksimal dengan banyaknya warga belajar yang terjaring, wilayah yang luas, dana yang relatif kecil.
· Biaya Operasional Relatif Kecil dimana yang dibutuhkan pada tahun-tahun berikutnya hanya biaya perawatan dan transportasi ( seyogyanya dikelola oleh Pemkab langsung karena untuk SDM dan lain-lain sudah dibiayai negara ,apabila lewat LSM atau LPK maka kelangsungan program diragukan)
D. Langkah Program
D.1. Penentuan Kursus
Kursus yang akan menjadi pilihan seyogyanya berorientasi pada target tertentu. Jika targetnya bidang pertanian maka kursus yang dipersiapkan adalah bagaimana mengolah hasil pertanian menjadi hasil yang lain seperti keripik, asinan, dll. Namun apabila berorientasi untuk membuka wacana keilmuan masyarakat bisa dipilih seperti kursus komputer, internet , menulis, dll. Dalam penentuan kursus ini dikarenakan wacana program memakai dana sedikit namun berdampak luas dapat ditentukan dari top down namun harus berdasarkan analisa matang dan target yang akan dicapai.
D.2. Perencanaan Matang
Perencanaan yang matang ini mencakup segala hal termasuk langkah-langkah pelaksanaan dan tolok ukur keberhasilan. Pihak Pemkab harus mempunyai argumen dan target yang jelas dikarenakan kursus ditentukan top down. Apabila dalam perencanaan penentuan kursus dilakukan dengan bottom up jadi setiap keinginan masyarakat diakomodir maka membutuhkan dana yang luar biasa banyak karena tentunya setiap desa atau bahkan dukuh mempunyai karakteristik kondisi wilayah yang berbeda-beda.
D.3. Dana Awal
Dana awal bisa didapat dari dana pemerintah maupun dari luar pemerintah yang legal. Dikarenakan kursus ini hanya mengambil biaya administrasi yang sedikit atau bahkan gratis maka dana operasional dan perawatan bisa masuk anggaran rutin APBD
D.4. Kesiapan Instruktur
Instruktur bisa didapat dari pihak luar / non PNS namun seyogyanya dari PNS karena sudah ditanggung oleh negara. Instruktur harus dipilih berdasarkan kemampuan baik teori maupun praktek lapangan. Hal ini menjadi penting karena instruktur dituntut untuk bisa membawa warga belajar menguasai materi yang disampaikan. Apabila kapabilitas instruktur hanya dipilh dengan sepintas lalu maka bisa mempengaruhi keberhasilan secara keseluruhan.
D.5. Sosialisasi
Dalam setiap program pemerintah yang bersinggungan langsung dengan masyarakat faktor sosialisasi sangat penting agar masyarakat tahu dan paham tentang adanya program kemasyarakatan di lingkungannya. Karena target program adalah dari desa ke desa maka sosialisasi diprioritaskan pada desa yang menjadi target baik lewat pertemuan-pertemuan maupun dengan aspek non formal. Dalam hal ini kalangan pemerintahan desa perlu untuk dilibatkan setidaknya mengetahui adanya program pendidikan di daerahnya.
D.6. Standarisasi Alat
Standarisasi alat dalam hal ini adalah penyedian alat praktek yang disesuaikan dengan kondisi sekarang baik kegunaan, bentuk, peruntukan, maupun teknologinya.
D.7. Silabus
Agar jalannya kursus tertata rapi dan fokus maka perlu dibuat buku panduan atau silabus tentang batasan-batasan dan materi apa saja yang akan diberikan. Selain itu perlu dipersiapkan buku panduan bagi warga belajar agar mereka dapat mudah belajar dan mengingat kembali jika terlupa.
D.8. Disiplin Program
Kegagalan program seperi ini biasanya terjadi karena kurang disiplinnya pelaku program dalam melaksanakan program. Jadi program hanya terlihat gencar pada awalnya kemudian hilang. Yang menyedihkan apabila ternyata berhentinya program karena ketidakseriusan pelaksana ini mencakup juga hilangnya barang peraga yang merupakan inventaris Pemkab. Oleh karena itu dalam menjalankan program ini faktor pengawasan dan keseriusan untuk mencapai taget yang akan dicapai baik tujuan maupun target waktu perlu mendapat prioritas agar tidak ada lagi program yang hanya bermakna simbolis maupun mercu suar.
E. Contoh Rancangan Program
I. Jenis kursus
Jenis kursus yang dipilih untuk
- Kursus komputer
Kursus-kursus ini dipilih karena :
- lemahnya kemampuan teknologi komputer di Kabupaten Wonosobo
- kemampuan komputer merupakan basic bagi pra syarat untuk bekerja
II. Kerangka Kurikulum
1. Kursus Komputer dan Internet
Untuk komputer warga belajar akan diberikan program dasar dan pelatihan pengetikan rental komputer. Adapun program dasar itu ialah :
- Windows
- Ms Word
- Ms Exel
- Ms Powerpoint
2. Kursus Instruktur Komputer (untuk yang berprestasi dalam pelatihan)
Materi untuk instruktur komputer adalah :
- Materi Dasar
- Latihan Praktek menjadi instruktur aktif di depan kelas
- Pemberian pengetahuan troble shooting soft ware
- Pembagian pengalaman dari instruktur senior
III. Rencana Program
- Langkah-langkah Pelaksanaan program
- Penyelenggara Kursus
Dinas Pendidikan Kabupaten Wonosobo
- Rekruitmen dan Seleksi Warga Belajar
Pengambilan warga belajar dilakukan dengan cara :
1. koordinasi dengan desa
2. koordinasi dengan organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan
3. diumumkan lewat brosur
- Persiapan
a. Setelah selesai dengan recruitment diikuti dengan pengumpulan warga belajar untuk diberi pengarahan seperlunya
b. Penandatanganan perjanjian warga belajar untuk mentaati aturan-aturan yang ditetapkan
c. Pemberian jadwal Kursus
d. Mempersiapkan sarana dan pra sarana
- Pelaksanaan
a. melaksanakan program kursus sesuai dengan jadwal.
b. Melaksanakan pembinaan warga belajar dengan sebaik mungkin sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan
c. Memotivasi warga belajar agar tetap eksis mengikuti kursus sampai selesai
d. Menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program ini baik dari instansi pemerintah maupun non pemerintah
- Evaluasi
- evaluasi pada dasarnya dilaksanakan setiap waktu pada masa berlakunya program
- Evaluasi juga dilakukan oleh instansi pemerintah terkait dan pihak-pihak yang ikut terlibat dalam program life skill ini seperti pihak pemerintah desa,pesantren,karang taruna dsb
- Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan dalam medio target 3 bulan per desa dengan jangka waktu evaluasi total out of date
- Tempat Pelaksanaan
Kantor Kepala Desa / balai desa
- Instruktur dan sarana
Untuk instruktur berjumlah 2 orang, Sedangkan untuk pelatihan 8 unit komputer untuk pelatihan operator komputer
- Rencana Jumlah Warga Belajar
- Rencana jumlah warga belajar adalah 30 orang. Yang nantinya sesuai dengan rencana program kami ke depan akan bertambah lebih banyak dengan menambah warga belajar baru dan menyebarkan kesadaran belajar di lingkungan
- Wacana Pembentukan Usaha Mandiri Rental Komputer
Dari ke 30 warga belajar ini nantinya diambil beberapa orang yang berprestasi untuk diarahkan membentuk usaha mandiri dengan harapan mereka terdidik untuk berusaha dengan apa yang ada (survival) hingga lebih tumbuh semangat untuk memajukan apa yang telah diusahakan.
Usaha mandiri ini adalah pembukaan rental komputer, yang akan tetap didampingi dibimbing manajemen pengelolaannya , di monitor , dan dibantu .Pembentukan usaha mandiri ini diharapkan melibatkan desa sehingga bisa merangsang individu sekitar untuk terlibat dan menyerap ilmu dari warga belajar yang ikut program life skill.
Pembentukan usaha mandiri di lingkungan desa ini nantinya akan menjadi tujuan samping dari program ini dengan harapan nantinya dapat dikembangkan di daerah lain serta dengan dana yang telah diterima hasilnya dapat dirasakan dan bermanfaat secara berkesinambungan.
IV. Kalkulasi Biaya
Kalkulasi biaya program ini adalah sebagai berikut :
1. ADMINISTRASI RUTIN PER TAHUN
1. 2. 3. | Kertas Kop Surat Kertas HVS Boardmarker Tinta Boardmarker Ballpoint Penghapus Amplop Tinta Catrige Listrik Insentif Instruktur Internet Insentif Instuktur Komputer Pengelolaan Administrasi/Transport | 2 rim 3 rim 10 dosin 2 dosin 2 dosin 3 pak 5 dus 6 box 1 buah 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun | @ Rp 100.000 @ Rp. 30.000 @ Rp 55.000 @ Rp. 70.000 @ Rp. 25.000 @ Rp 7500 @ Rp. 30.000 @ Rp. 37.500 @Rp. 350.000 @ Rp. 100.000 @ Rp. 200.000 @ Rp. 200.000 @ Rp 500.000 JUMLAH | Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. | 200.000 90.000 550.000 140.000 50.000 22.500 150.000 225.000 350.000 1.200.000 2.400.000 2.400.000 6.000.000 13.777.500 |
.
2. PERALATAN AWAL
Printer 2 unit @ 1.000.000,- Total 2 juta
Software asli 8 pack
Tidak ada komentar:
Posting Komentar