Kamis, 15 Januari 2009

RANAH WISATA DANAU MENJER (Pintu Gerbang Baru Menuju Dataran Tinggi Dieng)

BY BIMO.S

Diperkenankan memakai wacana ini untuk kemajuan dan kemaslahatan masyarakat. Wacana ini dapat dipakai di semua wilayah tidak hanya di Wonosobo dengan disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing

1. Pendahuluan

Konon beratus tahun yang lalu Danau Menjer yang sekarang terletak di daerah Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, masih berbentuk rawa-rawa dan hutan belantara. Kemudian setelah gempa hebat, rawa-rawa tersebut tergenangi air hingga 70 Ha dengan kedalaman sekitar 10 meter. Untuk saat ini Danau Menjer menjadi pusat wisata alam sekaligus Pusat Tenaga Listrik. Dalam perkembangannya wilayah ini tidak terlalu banyak berubah, hanya saja terlihat wilayah hutan yang mulai berkurang dan pendangkalan air danau yang suatu ketika bisa saja membuat Danau Menjer raib. Saat ini wisata air masih menjadi andalan yaitu dengan menyusuri tepian Danau Menjer dengan menggunakan perahu / getek.

Sebagai salah satu tempat wisata di Wonosobo sebenarnya lokasi danau ini sangat menarik untuk dikembangkan. Selain tidak terlalu jauh dari Kota Wonosobo yaitu sekitar 30 km kearah utara, banyak potensi alam yang dapat dioptimalkan hingga bisa menarik banyak wisatawan dengan suatu program pengembangan terpadu dan tepat sasaran.

Dalam usaha mengoptimalkan kepariwisataan di Dataran Tinggi Dieng, pembenahan ranah wisata Danau Menjer dapat menjadi alternative bahkan suatu yang monumental dimana disana dijadikan pintu gerbang utama masuk dataran Tinggi Dieng. Sebuah alternative yang sekiranya dapat meningkatkan perform kepariwisataan Kabupaten Wonosobo untuk dapat mensejahterakan rakyat.

2. Basic Dasar Pemikiran

Wisata Danau Menjer apabila diolah akan menjadi icon yang ter-intregreated dengan Wisata Dieng. Jika pintu masuk diarahkan melewati Gerbang Danau Menjer maka akan terkondisikan hal-hal sebagai berikut :

- Terpetakannya pariwisata Wonosobo dengan lebih terstruktur

- Pengembangan jalur Menjer – Dieng agar ramai sehingga meningkatkan nilai ekonomis dan pengembangan wilayah

- Memberikan Paket Wahana Wisata yang menguntungkan Pemkab Wonosobo mengingat kepemilikan obyek Dieng kecil sehingga wisatawan yang masuk lewat Wonosobo jika jalur gerbang di pindah ke Menjer dapat singgah dan tentunya menambah deviden Kabupaten Wonosobo sendiri.

- Apabila Taman Wisata Kalianget juga dapat dikembangkan maksimal maka akan ada paket wisata unggulan Kabupaten Wonosobo yaitu Kalianget – Danau Menjer – Dataran Tinggi Dieng hingga dalam satu Kabupaten mempunyai paket wisata unggulan ( menggunakan pola paket wisata Pulau Dewata Bali )

3. Rencana Alternatif Pengembangan Ranah Wisata Danau Menjer

3.1.Pembenahan Jalan Tembus Danau Menjer – Kejajar (Dieng)

Jalan yang menghubungkan antara Danau Menjer ke Kejajar sebenarnya sudah relatif cukup baik namun mutu atau kelas jalan tersebut memang belum cukup untuk menampung arus kendaraan jika gerbang alternatif ke Dieng ini disosialisasikan. Selain itu banyak ruas jalan yang rusak atau berlubang yang perlu diperbaiki agar menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Perbaikan jalan ini sebenarnya bisa dilakukan bertahap namun tepat dengan skala prioritas yang ditentukan dari pengamatan lapangan.

3.2. Pengenalan Tempat Ziarah Ranah Menjer

Disekitar Danau Menjer terdapat tempat ziarah yang cukup terkenal yaitu Makam Kyai Nuriman. Kyai Nuriman konon meninggal dalam posisi ”topo pendem” yang sekarang lokasinya sudah dibangun dengan cukup representatif. Makam ini tepatnya berada di Desa Tlogo dan terletak di dataran renadah di bawah komplek Danau Menjer

3.3. Tempat Alternatif Untuk Zona Pelatihan Pemkab dan Wisma Tamu

Untuk menjadikan suatu tempat menjadi ramai dapat ditempuh dengan beberapa cara. Saat ini Pemkab Wonosobo belum mempunyai tempat atau gedung yang khusus diperuntukkan sebagai wisma tamu maupun Gedung Diklat. Walaupun apabila dilihat sepintas seperti kurang penting namun jika hal ini dikaitkan dengan pembenahan kepariwisataan dan keseriusan dalam pengembangannya maka hal itu bisa menjadi salah satu alternatif yang baik dan cukup relevan.

Dalam hal ini kita bisa melihat dan memperhatikan sistem pengelolaan kepariwisataan Kabupaten Semarang dengan Bandungan sebagai salah satu sentranya. Jika kita melihat kondisi di Bandungan sebenarnya tidak lebih baik kondisi alamnya dibanding dengan kondisi Kabupaten Wonosobo bagian utara. Akan tetapi di sana banyak sekali home stay, losmen, dan hotel yang selain dipergunakan untuk menginap juga dipergunakan sebagai tempat pelatihan-pelatihan atau rapat yang dilaksanakan oleh beberapa elemen. Lepas dari trend negatif Bandungan , konsep ini bisa diterapkan di Kabupaten Wonosobo dengan membuat Ranah Wisata Danau Menjer berkembang dengan semestinya.

Di sekitar Danau Menjer masih banyak terdapat lahan-lahan kosong yang bisa dipergunakan untuk Wisma Tamu yang sekaligus bisa dipergunakan sebagai Balai Diklat atau juga sebagai tempat lokakarya, seminar, maupun tempat rapat-rapat tertentu. Namun dalam hal ini perlu sebuah survei yang matang untuk menentukan tata letak yang sesuai baik dari estetika, nilai adat setempat, konstruksi, kondisi tanah, maupun biaya.

Sebuah Wisma yang multiguna tentunya harus memperhitungkan beberapa rancang bangun yang tepat seperti ruang auditorium yang cukup luas, ruang rapat, kamar meninap yang representatif dengan sarana dan prasarana yang mendukung dari setiap kegiatan yangakan dilaksanakan di Wisma tersebut. Wsma ini dalam pengelolaan Pemkab Wonosobo.

3.4. Home Stay / Hotel

Di sekitar Danau Menjer memang sudah ada beberapa home stay yang diperuntukkan bagi wisatawan. Selain itu disekitar danau sering juga dipergunakan untuk kegiatan perkemahan. Namun yang dimaksud home stay pada pengembangan wisata Danau Menjer adalah home stay yang dibangun di sekitar komplek danau dengan kondisi yang sangat representative hingga tidak terkesan membuat kotor maupun kumuh.,dimana jika ada yang ingin menggunakannya dapat diantar menggunakan perahu / getek menyeberangi danau atau melewati jalan lain yang dibuat dengan suatu kondisi khusus ditambah dengan sarana dan prasarana yang lengkap seperti Rumah Makan, MCK, dan lain sebagainya. Maksud dan tujuan pembuatan suasana ini agar para wisatawan dibawa memasuki aroma Danau Menjer yang mungkin sulit didapat di tempat wisata lain. Mereka dapat bersantai, dan memancing ikan di danau dengan sesuka hati.

Jika memungkinkan dapat juga dibuat hotel di sekitar lokasi. Selain hotel ini berfungsi sebagai tempat menginap wisatawan yang berkunjung ke Danau Menjer, bisa juga dipergunakan sebagai tempat transit para wisatawan yang akan berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng. Namun dari observasi lapangan banyak pihak dari masyarakat setempat yang kurang setuju dengan adanya tempat penginapan di sekitar Danau Menjer karena masalah pandangan negative yang melekat pada dunia perhotelan. Hal ini terjadi karena belum adanya pendekatan yang terstruktur dan kontinyu dari Pemkab dan juga karena kultur agamis masyarakat sekitar yang sangat kental. Apabila memang hotel atau losmen belum dapat didirikan di sekitar komplek danau maka dapat dicarikan tempat yang sekiranya minimal dari konflik dengan masyarakat sekitar.

3.5. Clive Climbing

Apabila kita menyusuri pinggiran Danau Menjer akan terlihat susunan tebing-tebing yang indah jika dipandang. Di jajaran tebing sebelah Barat menjulang tebing-tebing dengan tinggi sekitar 30 – 50 m dengan posisi tegak lurus. Cukup baik untuk dipergunakan sebagai wahana wisata dan olah raga Clive Climbing. Memang pada musim penghujan dataran dibawah tebing ini sedikit tergenang oleh air, namun jika pada masa air surut daerah ini telihat lapang dan luas.

3.6. Bumi Perkemahan

Walaupun di Danau Menjer sering dipergunakan sebagai tempat berkemah, namun sarana dan prasarana yang ada masih dirasa kurang. Hal ini mungkin terjadi karena secara resmi Danau Menjer belum dibuka sebagai Bumi Perkemahan sehingga banyak kegiatan para Pecinta Alam maupun Pramuka yang melewatkan Danau Menjer sebagai tujuan. Sebenarnya Danau Menjer sebagai Bumi Perkemahan adalah tepat karena wilayah ini mempunya pemandangan yang indah, banyak daerah lapang, lokasi yang memadai baik untuk out bound maupun kegiatan lapangan lain, serta relative tidak terlalu jauh dari Kota Kecamatan maupun Kabupaten.

3.7. Tempat Wisata Keluarga

Pembuatan Taman Hiburan Rakyat cocok juga dibangun di tempat wisata ini. Dengan adanya tempat bermain anak yang dekat dengan alam akan mendidik anak-anak kita untuk bisa menghargai alam sekitar. Jika memungkinkan bisa saja dikembangkan Kebun Binatang mini yang tentunya akan semakin menarik minat para wisatawan terutama domestic untuk berkunjung pada hari libur di Danau Menjer.

3.8. Promosi

Promosi disini pada tahap awal berorientasi mengenalkan Danau Menjer dan segala potensinya kepada pihak ke-3 yaitu para sponsor, investor ataupun pengembang agar tertarik mengembangkan pariwisata di Danau Menjer. Tentunya jika Pemerrintah Kabupaten Wonosobo mampu membangun sendiri hal itu tidak terlalu menjadi soal.

Setelah sarana dan prasarana lengkap maka masuk ke tahap promosi kedua yaitu promosi ke luar, baik domestic maupun luar negeri. Hal ini dapat dilakukan dengan promosi langsung seperti yang telah sering dilakukan Dinas Pariwisata dan dengan sering mengadakan acara di wilayah Danau Menjer baik acara yang berupa budaya, kesenian, diklat, seminar, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya dalam setiap pengembangan daerah wisata diperlukan kearifan dan kecermatan karena tujuan dari pembangunan tempat pariwisata adalah mengembangkan budaya dan potensi local/daerah, menghasilkan PAD, serta mensejahterakan masyarakat disekitar lokasi wisata. Oleh karena itu sosialisasi dan melibatkan warga sekitar dalam mengelola suatu tempat wisata akan menambah aura nilai dari tempat wisata tersebut. Masyarakat yang sadar akan berusaha agar wilayahnya aman dan nyaman dikunjungi para wisatawan hingga perekonomian daerah sekita bisa berputar.

3.9. Langkah Awal Perbaikan

Dalam tahap perbaikan , hal-hal yang perlu segera dilakukan secara tehnis adalah :

1. Perbaikan kondisi jalan dilokasi obyek wisata dan jalur alternatif Menjer Dieng

2. Pembangunan kembali talud dan pagar pembatas tepian danau

3. Rekondisi pintu gerbang masuk obyek wisata dengan konstruksi yang mencerminkan sebuah obyek wisata

4. Pembersihan sampah-sampah di lingkup perairan dan lingkungan sekitar danau

5. Penataan dan rekondisi taman yang ada di obyek wisata

6. Pembangunan kembali rumah-rumahan tempat istirahat di sekitar danau

7. Penataan ulang kondisi komplek dalam (pendopo,panggung pentas dll) yang benar-benar dapat menarik minat wisatawan dan perbaikan semua sarana bermain anak-anak yang rusak

8. Pembuatan papan nama Obyek Wisata Danau Menjer yang representatif

9. Pembuatan papan penunjuk jalan

10. Penambahan SDM pegawai tehnis pengelola

Setelah perbaikan standar selesai maka perlu suatu program yang baik untuk mempromosikan Obyek Wisata Danau Menjer antara lain :

1. Penyelenggaraan event baik dari seni atau apapun untuk meramaikan Danau Menjer;dalam hal ini pembukaan akses kepada pihak ke tiga atau event organizer di buka seluas-luasnya

2. Pengenalan jalur Danau Menjer - Dieng sebagai jalur alternatif menuju Dataran Tinggi Dieng sebelum pada saat nanti peresmian secara resmi jalur titik emas pariwisata Wonosobo dicananangkan

3. Keseriusan dalam mencari terobosan-terobosan dalam rangka memajukan kepariwisataan untuk benar-benar mensejahterakan rakyat salah satunya dengan pencarian dana pengembangan dan operasional. Jika tempat wisata sudah jadi dan maju tentunya secara otomatis biaya operasional harian dan perawatan akan mudah didapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar