Selasa, 12 Mei 2009

C-Generation.............

Untuk menjadi bagian dari C - generation sudah sepantasnya Web 2.0 diperkenalkan secara luas kepada masyarakat umum. Memang C -generation saat ini didominasi oleh para remaja dikarenakan munculnya fenomena Face Book dan juga blogging. Walaupun kalangan generasi tua cukup banyak memakai produk-produk internet namun dalam mengikuti trend teknologi dalam perkembangan e-journalism tidak selincah remaja jaman sekarang.(Ditulis dalam Pelatihan Blog oleh FNS di Wonosobo)


Pelatihan dan sosialisasi menjadi penting bagi generasi tua untuk memasuki C-Generation. C-Generation sendiri adalah generasi dimana internet sangat dibutuhkan dan bisa dikatakan menjadi kebutuhan primer. Memang sangatlah sulit memposisikan teknologi internet menjadi sebuah hal penting terutama di negara berkembang yang belum mempunyai fasilitas hard ware dan soft ware yang memadai.

Munculnya C-Generation tidak hanya berdapak positif saja, namun ada aspek-aspek humanis yang bisa hilang dengan fokusnya seseorang di dunia maya ini. Menurut Prof. Dr. Suhono Staf Khusus Menkominfo dalam pelatihan Sidiknas di Solo beberapa waktu lalu bahwa C-Generation bisa membawa orang menjadi asosial dan mengalami beberapa perubahan perilaku dalam kehidupan sosialnya.

Kebutuhan kepada dunia maya yang berlebihan bisa mengakibatkan orang terjebak dalam kehidupan fiktif dimana kehidupan ini menjadi serba berwarna namun tidak realistis. Pemanfaatan teknologi yang keliru dan tanpa kontrol bagaimanapun akan mengakibatkan ekses negatif dalam kehidupan manusia

Dewasa ini C-Generation telah melingkupi para politisi dengan kemenangan Barack Obama yang mengandalkan Face Book dan Site dalam kampanyenya. Kampanye lewat dunia maya menjadi booming luar biasa. Pro dan Kontra terhadap pandangan politik beradu di dunia maya dengan membuat grup-grup afiliasi. Pembentukan opini publik merambah dan mulai menjadi ancaman bagi media cetak.Efektifkah? Apabila boleh jujur jika di negara-negara maju jawabannya adalah "iya". Tapi di Indonesia, dengan jumlah masyarakat C-Generation terbatas, masih sangat diragukan. Secara apatis mungkin bisa dikatakan bahwa banyak politisi yang tidak tahu teknologi ini namun hanya mengikuti trend. Hal ini akan menjadi parah jika pemegang kebijakan tidak tahu kegunaan IT namun mengeluarkan kebijakan yang sok "IT". Berapa anggaran yang akan hilang?

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kabupaten Wonosobo pada dewasa ini mengarah kepada hal positif dilihat dari dukungan para pemegang kebijakan, sarana prasarana yang mulai dibangun (hot spot,dll), dan juga kesadaran maupun kebutuhan warganya terhadap IT yang semakin meningkat. Fenomena ini diyakini akan terus berjalan seperti bola salju dimana semua hal yang berbau IT akan semakin besar tumbuh subur di Kota Dingin ini. Di lingkup birokrasi penggunaan IT masih dianggap belum maksimal dikarenakan masih banyak paper work dibanding dengan penggunaan transfer data. Pelaporan, pendataan, keuangan, dan masih banyak lagi, masih sulit untuk di uji publik dikarenakan "rapinya" informasi itu disimpan bahkan dengan sesama birokrat sendiri. Penggunaan teknologi informasi seperti Web blog dimungkinkan untuk dapat mensiasati aturan kebebasan publik dalam memperoleh informasi khususnya di birokrasi.

Dalam membangun sebuah server data base yang kuat di Kabupaten Wonosobo perlu kehati-hatian karena menyangkut biaya besar dan kebutuhan SDM yang memadai. Tidak hanya Birokrasi yang "tergabung" dalam C-Generation saja yang dibutuhkan, namun orang-orang yang secara profesional menguasai bidang IT, baik tehnis seperti webmaster, desain grafis, server, dan jaringan maupun para pelaku e-journalism (para jurnalis pengumpul data dan berita) maupun administrasi. Perlu C-Generation Plus untuk bisa mempercepat ketinggalan kita dalam teknologi infomasi.

Kehati-hatian dan penempatan program yang tepat akan lebih baik untuk bisa mencapai target 80% masyarakat Indonesia melek IT pada tahun 2015.

1 komentar: